Banyak ahli muslim terutama yang memperhatikan masalah akhlak kepada Allah, mengemukakan bahwa hati manusia merupakan kunci pokok pembahasan menuju pengetahuan tentang Tuhan. Hati, sebagai pintu dan sarana Tuhan memperkenalkan kesempurnaan diri-Nya. “Tidak dapat memuat dzat-Ku bumi dan langit-Ku, kecuali “Hati” hamba-Ku yang mukmin lunak dan tenang ( HR Abu Dawud). Hanya melalui “hati manusialah” keseimbangan sejati antara Tuhan dan kosmos bisa dicapai.
Al Qur’an menggunakan istilah qalb (hati) 132 kali, makna dasar kata itu ialah membalik, kembali, pergi maju mundur, berubah, naik turun. Diambil dari latar belakangnya hati mempunyai sifat yang selalu berubah, sebab hati adalah lokus dari kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kesalahan.
Hati adalah tempat dimana Tuhan mengungkapkan diri-Nya sendiri kepada manusia. Kehadiran-Nya terasa didalam hati, dan wahyu maupun ilham diturun-kan kedalam hati para Nabi maupun wali-Nya.
“Ketahuilah bahwa Tuhan membuat batasan antara manusia dan hatinya, dan bahwa kepada-Nya lah kamu sekalian akan dikumpulkan” (QS 8: 24)
Hati adalah pusat pandangan, pemahaman, dan ingatan (dzikir)
“Apakah mereka tidak pernah bepergian dimuka bumi ini supaya hatinya tersentak memikirkan kemusnahan itu, atau mengiang ditelinganya untuk didengarkan, sebenarnya yang buta bukan mata, melainkan ” hati” yang ada didalam dada.” (QS 22:46)
“memang hati mereka telah kami tutup hingga mereka tidak dapat memahaminya, begitu pula liang telinganya telah tersumbat” (QS 18:57)
“Apakah mereka tidak merenungkan isi Al Qur’an? atau adakah hati mereka yang terkunci?” (QS 47:24)
“Janganlah kamu turutkan orang yang hatinya telah Kami alpakan dari mengingat Kami (dzikir), orang yang hanya mengikuti hawa nafsunya saja, dan keadaan orang itu sudah keterlaluan” (QS 18:28)
“Sesungguhnya telah Kami sediakan untuk penghuni neraka dari golongan jin dan manusia; mereka mempunyai hati, tetapi tidak menggunakannya untuk memaha-mi ayat-ayat Allah, mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakan untuk melihat, mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka adalah orang -orang yang alpa (tidak berdzikir) ” (Qs 7:179)
Iman tumbuh dan bersemayam didalam hati,begitu juga kekafiran, kemungkaran serta penyelewengan dari jalan yang lurus. Oleh sebab itu, Allah tetap menegaskan bahwa perilaku seseorang tidak bisa hanya sekedar syarat sah rukun syariat saja, akan tetapi harus sampai kepada pusat iman yaitu ” hati “.
Mungkin kita hampir lupa bahwa peribadatan selalu menuntut pemurnian hati (keikhlasan), sehingga akan menghasilkan sesuatu yang haq serta dampak iman secara langsung.Iman yang pernah diikrarkan oleh kaum Arab badwi dihadapan Rasulullah bukan kategori iman yang sebenarnya, sehingga seketika itu Allah menurunkan wahyu untuk memperingatkan kepada mereka (Arab badwi)
“Orang-orang Badwi itu berkata: “kami telah beriman “. Katakanlah (kepada mereka) ” Kamu belum beriman “,tetapi katakanlah ” kami telah tunduk “, karena iman itu belum masuk kedalam hatimu (Qs 49:14) .
Iman yang benar mempunyai ciri tersendiri dan diakui oleh al Qur’an. Ia tertegun dan terharu tatkala nama Allah disebut dan bahkan ia terdorong ingin meluap-kan kegembiraan dan kerinduannya dengan menjerit seraya bersujud dan menangis. Bergetar hatinya dan bertambahlah imannya. Ia begitu kokoh dan mantap dalam setiap langkahnya karena keihsanan bersama dengan Allah yang selalu menjaga. Ia akan selalu berbisik kedalam lubuk hatinya tatkala menghadapi persoalan dan kesulitan didunia, karena disitulah Allah meletakkan ilham sebagai pegangan untuk menentukan sikap. Sehingga kaum beriman akan selalu terjaga dalam hidayah dan bimbingan Allah Swt.
Firman Allah Swt:
“Suatu musibah tidak akan menimpa seseorang kecuali atas izin Allah. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, tentu Dia akan menunjuki “hatinya”. Dan Tuhan Maha Mengetahui segala-galanya” (Qs 64:11)
“Keimanan telah ditetapkan Allah ke dalam ” hatinya ” serta dikokohkan pula Ruh dari diri-Nya” (Qs 58:22)
“Dan kami tunjang pula mereka dengan petunjuk, dan kami teguhkan hati mereka” (QS 18: 13-14)
“Dialah yang telah menurunkan ketentraman didalam hati orang-orang yang beriman supaya bertambah keimanannya di samping keimanan yang telah ada” (QS 48:4)
Syetan menggantikan kedudukan Allah bersemayam di istana hati manusia yang lalai. Allah akan memalingkan dan menghinakan orang yang lalai akan Allah, Allah akan mengunci dan mematikan hati sehingga ia diberi gelar ” binatang ternak! Bahkan lebih sesat dari itu. Kalau sampai terjadi seperti ini maka tertutuplah hati untuk menerima cahaya dari Allah Swt. Maka tidak heran jika perbuatan nya akan cenderung mengikuti langkah-langkah syetan yang dilarang oleh Allah, syetan menggantikan posisi Allah menduduki hati yang tertutup dan dialah yang akan menasehati dan membimbing kejalan yang sesat. Kekejian itu akan menyeruak kedalam kalbu melalui hembusan ilham sehingga akal fikiran tidak mampu menghalau datangnya petunjuk tersebut. Marah dan benci tidak pernah direncanakan, akan tetapi ia datang langsung kepusat hati, dan tubuh tanpa daya mengikuti kemauan sihir sang iblis . Hati menjadi buta …!!!
Allah berfirman:
“Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pemurah, Kami adakan baginya syetan (yang menyesatkan) maka syetan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertai” (Qs 43: 36)
“Hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya niscaya tidak seorangpun dari kamu sekalian bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS 24: 21)
Iman dan kafir terletak didalam hati, Allah telah membeberkan berikut contoh-contohnya antara orang yang dibukakan hatinya dan yang ditutup hatinya, serta perilaku keduanya. Maka keputusannya terletak kepada kebebasan manusia itu sendiri untuk memilih jalan yang sesat ataupun yang lurus. Karena disitu akan mendapatkan bimbingan langsung baik jalan kesesatan maupun jalan ketaqwaan.
Firman Allah:
“Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan-Nya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaanya. Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu dan merugilah orang yang mengotorinya”. (Asy Syams 7-10)
Ayat diatas memberikan pengertian atas pentingnya membersihkan jiwa, sehingga apabila hal ini terjadi, maka Allah-lah yang akan membimbing ketaqwaan, keimanan, serta ketulusan. Namun sebaliknya Allah akan menistakan manusia yang melalaikan akan Allah serta mengotori hatinya dengan mengirim musuh Allah sebagai penasehat dan menuntunnya kejalan kesesatan.
Kemudian apa langkah selanjutnya, serta bagaimana terapi untuk mengembalikan hati yang sudah terlanjur karam dilumpur nista?
- Abu Sangkan
From: Cak Sangkan <patrap1@yahoo.com> Date: Mon Jan 17, 2000 6:02am Subject: HATI
meski hati telah menghitam pun, Allah masih membuka pintu untuk membersihkannya
Subhanallah
sang pelembut hati
yaa..begitulah rasa sayang Allah kepada, dengan memudahkan. allahu’alam bish showab
jadi, hati-hati dengan hati
karena hati adalah raja
sahabatku, tulisanmu indah sekali 🙂
sang pelembut hati
ya..hati itu adalah rohnya jiwa, jika hati kita kotor mka kotorlah kita jika hati itu bersih mka bersihlah jiwa kita. ehmm…
Mungkin hatiku telah menjadi hitam..namun sepertinya Allah masih menyayangiku untuk segera kembali kepada-Nya, menjernihkan hatiku yang hitam
sang pelembut hati
amin…semoga dengan kasih dan sayangnya kita masih diperkenankan untuk bisa menjernihkan hati kita dengan zikir dan doa.
Assalamu’;laikum,
Hati adalah pusat cerminan pribadi, tabiat dan sifat seseorang. Apabila hati ini baik, maka manusia tersebut akan memiliki sifat yang terpuji. Namun jika hati tersebut tidak baik, maka tidak baik juga orang yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia baik maka baik seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua anggota jasad, ketahuilah dialah hati (HR. Bukhori) (Dewi Yana)
sang pelembut hati
saya banyak belajar dari mbak Dewi Yana…syukur ini tak akan pernah hilang dari mulut dan hati ini.
postingan yang mencerahkan hati dek…
sang pelembut hati
mbak yang putri biasa aja lagi…he..he…jadi malu di puji kayak gitu.
postingan yang menyejukkan…
sang pelembut hati
indahnya ketika hati ini selalu di sirami dengan kata-kata yang menyejukan.
ayo posting lagi donk bagian keduanya
sang pelembut hati
iya nih..tunggu aja.
lho mana bagian 2 nya dek?
sang pelembut hati;
wah…mbak yangputri nunggu yah, segera mbak.
mas/mba yang punya blog tukeran link yuk…
link saya taro di sini…
trus konfirmasi ke saya
tar linknya saya pasang di blog saya..gmn??
Terima kasih Sebelumnya
Sungguh luar biasa..
sang pelembut hati
yang luar biasa apanya kang, he..hee..terimakasih sudah berkunjung.
Salam sukses selalu buat soba
tku
sang pelembut hati
amin..
hati adalah cerminan diri, ditunggu bagian keduanya…nice post nih…
sang pelembut hati
sepakat, itulah mengapa hati manusia sama dengan perbuatannya.
dek bolak balik aku kesini gak ada suguhan yang baru, ayo.. ayo semangat
sang pelembut hati
iya nih mbak, belum sempat posting lagi.
berkunjung ke sahabatku
menanti kata2 yang menyejukkan hati
sang pelembut hati
harapan bagaikan lilin yang menerangi kegelapan. segera..
ada satu bagian dari tubuh yang tidak pernah berdusta yaitu HATI 🙂
sang pelembut hati
dan itu yang membedakan kita dengan makhluk Allah lainnya. terimakasih sudah berkunjung.
Sesungguhnya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang…
sang pelembut hati;
that right!! ingat zikir, pikir, and action. bersyukurlah karena tuhan memberikan dan menciptakan manusia dengan kesempurnaanya. terima kasih sudah mampir
jadi ingat kisah nabi aiyub ketika seluruh tubuhnya telah hancur akibat sakit yang diuji Allah kepadanya, tapi hatinya tidak hancur dan digerogoti ulat. sesungguhnya hati itu adalah cerminan jiwa, jika hati itu baik maka baik pula yang lainnya
sang pelembut hati
subhanallah, umat yang terbaik akan di berikan yang terbaik juga. Allah akan selalu menjaganya. jagalah hatimu karena ia adalah mahkota yang paling berharga.
Bukankah hati adalah bagaikan raja di dalam tubuh kita. Dan hati tidak pernah berbohong.
sang pelembut hati
ya..begitulah kita memaknai hati ini.
bukalah hati …jangan kau nodai…
sang pelembut hati
buka hatimu, dan berbagilah
kangen dengan postingan seperti ini .. terimakasih atas atas sharingnya
sang pelembut hati
wah…berarti berhasil usaha saya ya mbak. mudah2han ada manfaatnya.
nice… and Sakam
sang pelembut hati
terima kasih, lam kenal.terimakasih juga atas kunjungannya
Assalamu’alaikum,
Sebaiknya kita selalu menjaga hati kita agar tidak menjadi keras dan selalu membersihkan hati kita dari segala macam penyakit hati. Sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu itu sungguh ada yang mengalir sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (Surah Al-Baqarah ayat: 74) Dewi Yana)
sang pelembut hati;
sepakat!!! mbak bantu saya untuk terus menposting tema2 tentang hati.
izin share y pak…- kata2nya bagus…